Inclusive Learning Kit for Disability Based on Augmented Reality

Angka disabilitas di Indonesia hampir menyamai jumlah penduduk di Singapura. Berdasarkan survey ketenagakerjaan nasional oleh Badan Pusat Statitik pada tahun 2016, menunjukkan estimasi penyandang disabilitas sebesar 12,5 persen. Dari persentase tersebut, terdiri dari tunanetra sebanyak 2,4 juta jiwa dan tunarungu sebanyak 3,5 juta jiwa. Sebagian besar penyandang disabilitas kesulitan mendapat pendidikan. Ketersediaan dana, pendidik, dan ketidaksuaian materi pembelajaran menjadi faktor utama terbatasnya peluang belajar. Hambatan tersebut dapat diminimalisir dengan mengoptimalkan peran teknologi pendidikan. Oleh karena itu, penulis mengembangkan inclusive learning kit for disability yang berfungsi sebagai media pembelajaran bagi tunarungu dan tunanetra. Media pembelajaran ini berbasis augmented reality sehingga mampu mengintegrasikan dunia nyata melalui visualisasi digital. Penggunaanya melalui scanning learning card yang mendukung brainle dan simbol visual, kemudian secara otomatis menampilkan penjelasan berupa hologram tiga dimensi dan suara. Hal tersebut sesuai dengan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yaitu menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang. Metode implementasi diantaranya (1) Mengumpulkan data melalui studi literatur dan observasi ke sekolah luar biasa (2) Mendesain materi, learning card, dan 3D hologram box (3) Pembuatan instrumen (4) Evaluasi meliputi: pengujian penggunaan, pengujian ahli media & materi, dan pengujian pada penyandang disabilitas (5) Perbaikan bug (6) Deseminasi.