Politik, Cinta, dan Kuliyah

Semester 3

Petualangan semester ini begitu menyenangkan, menyedihkan, dan mendebarkan...

---

Sekitar bulan agustus. Tanpa sengaja aku mendapat Undangan ke Istana Bogor, bertemu Pak Jokowi, Ibu Megawati, Jendral TNI, Pak Deddy Mizwar, tokoh lintas agama, beberapa tokoh politik dan tokoh yang sangat aku kagumi, Bapak Mahfud MD. Hadir pula para aktivis2 kampus dari sabang sampai merauke.

Jujur, baru pertama itu aku bertemu dengan orang2 yang bahasa, budaya, dan kebiasaanya sangat berbeda. Hari itu pula, aku merasakan sekamar dengan sahabat nasrani dari Maluku. Belajar banyak hal dari malam2 saat itu. Perbedaan dan bagaimana harus bersikap, dan tentunya tak menggunakan teori ustad sosmed. Setidaknya aku memahami makna toleransi, cinta,  dan kewajiban beragama.

Moment itu,  menjadi pengalaman berharga yang tak pernah terbayangkan sedikitpun. Selain coretan mimpi pada selembar kertas yang aku pasang di sampul depan binderku.

[caption id="attachment_340" align="alignnone" width="640"]istana bogor.jpg Foto bersama sahabat dari Maluku, Istana Bogor 2017[/caption]

Selang beberapa bulan berikutnya, aku berkesempatan untuk kolaborasi dengan rekan2 HMJ TEP. Muwujudkan mimpi, menjadi ormawa setingkat Himpunan yang berhasil mengundang artis ibu kota ke kampusnya.

Acaranya bernama Coffe TEP 4.0. Info aja, mengadakan konser musik bagi himpunan kerap kali menjadi polemik, dan tentunya tak banyak yang bisa melakukannya.

Kebetulan, saat itu diamanahi menjadi CO acara, mengkonsep bagaimana acara berlangsung, mengkordinir, dan mengatur jadwal. Darisana aku belajar satu hal menarik, yang semakin memantapkan pemikiranku untuk tidak menjadikan artis sebagai idola.

Segala hal di dunia ini adalah sandiwara, apalagi tayangan dalam kotak persegi yang sering kita lihat. Semua menipu. Termasuk si dia yang beraninya di layar aja. Peace. Hehehe. Validasi untuk menjadi seorang organisatoris sejati, diuji setelah progker itu berhasil dilaksanakan.

Acara ini menjadi tingkatan tertinggi dari organisasi yang aku pernah aku rasakan.

[caption id="attachment_341" align="alignnone" width="640"]coffe tep 4 Hiruk pikuk penonton, Graha Cakrawala 2017[/caption]

Selang beberapa hari berikutnya, entah mengapa tiba2 'tercebur' (entah apa bahasa bakunya), dan memutuskan untuk menyelam dalam dunia politik mahasiswa. Oh ya, bila diandaikan, yang aku selami mungkin sekadar pelabuhan dari samurdra lah. Tak lebih luas. Insyallah.

Pengalamannya dari itu, aku belajar menjaring atau membuat isu. Beradu argumen. Dan satu hal yang paling memuakkan adalah aku melihat banyak kebohongan, drama, dan retorika kehampaan yang sesungguhnya.

Untuk lika-likunya sangaaaaaaaaat panjang. Percaya tidak percaya, salah satu bidang terpenting dalam kehidupan adalah politik. Politiklah yang 'menjadikan semuanya'. Bangsa kita kaya atau miskin, pintar atau bodoh, makmur atau sengsara, politik memiliki peran penting mengatur itu semua.

Bagaimana bisa terjadi? Terjun dan cicipilah, karna memang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Cielaah.

Oh ya, saat itu juga aku turut merasakan euforia kemenangan mengawal presiden mahasiswa baru UM. #DzikirFikirAmalsholeh ,kurang lebih begitulah slogannya.

[caption id="attachment_342" align="alignnone" width="640"]kpu.jpg Menjadi moderator debat pemira, Gedung E1 2017[/caption]

Banyak hal tentang sedikit pengalaman politik mahasiswa yang tak mungkin aku ceritakan semua. Lebih seru kita diskusikan saja mungkin ya hahaha.

Seperti itulah pengalaman non akademik yang telah aku alami di semester ini.

Lantas, non akademiknya bagaimana? Jangan ditanya, aku minta doanya saja... Entah nilai apa yang harus aku terima setelah kuliah hanya 2 kali dalam seminggu. Jangan ditiru ya, semoga dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua. Aamiin.

---

Pastinya, pengalaman yang saya ceritakan tadi bukan untuk dipamerkan apalagi disombongkan. Saya hanya ingin berbagi, besar harapan saya mungkin bisa jadi inspirasi. Sebab pastilah semua orang punya cerita, yang pastinya cerita sahabat2 jauh lebih berkesan. :)

Petualangan apa yang menanti disemester depan? Saya tak pernah berhenti memohon doa dari dari sahabat2 semua, semoga Allah mempermudah langkah kita, untuk selalu dekat denganNya. Aamiin.

0 Komentar